Rupiah Menguat ini Faktor dan Prospeknya

Hari ini selasa 19/11/2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan signifikan. Berdasarkan data terbaru, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp15.536 per dolar AS, meningkat tipis sebesar 0,12% dibandingkan hari sebelumnya. Secara mingguan, mata uang ini telah menguat sebesar 0,45%​.

Penguatan rupiah didukung oleh beberapa faktor fundamental. Pertama, Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 6%, yang dipandang sebagai langkah strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Selain itu, arus modal asing masuk ke pasar keuangan domestik, termasuk investasi di pasar saham dan obligasi, memberikan dorongan tambahan bagi nilai tukar​.

Selain itu, optimisme terhadap ekonomi global juga berperan, terutama setelah The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat juga memangkas suku bunga acuannya. Langkah ini mendorong pelemahan indeks dolar AS dan meningkatkan daya tarik instrumen keuangan di Indonesia. Investor global memandang kondisi keuangan Indonesia stabil, dengan inflasi yang terkendali dan defisit transaksi berjalan yang rendah​.

Ke depan, para analis memperkirakan rupiah berpotensi terus menguat menuju level Rp15.348 per dolar AS pada akhir bulan, bahkan mendekati Rp15.106 per dolar AS di akhir tahun​.

​Hal ini tergantung pada stabilitas pasar global dan keberlanjutan kebijakan moneter domestik yang mendukung.

Penguatan ini memberikan prospek positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam menjaga stabilitas harga barang impor dan daya beli masyarakat. Namun, tantangan eksternal seperti fluktuasi harga komoditas global tetap perlu diwaspadai untuk menjaga tren ini.